Selama
ini yang banyak diketahui orang, kentut dipicu dari makanan seperti
kacang-kacangan, kedelai atau fast food yang merupakan jenis makanan penyebab
flatulensi (perut kembung). Jika perut sudah kembung, tak berapa lama kemudian
mungkin Anda akan mengeluarkan gas si kentut.
8 Hal Pemicu Terjadinya
Kentut
Tapi bukan makanan saja yang bisa memicu buang angin alias kentut ini.
Setidaknya ada 8 faktor yang mungkin menjadi pemicunya.
Kentut itu sehat
karena menandakan gerakan peristaltik usus hingga anus berjalan normal. Tapi
kalau buang anginnya keseringan itu pertanda ada gangguan di
perut.
Pernahkah Anda mendengar seseorang harus menjalani operasi karena
tidak bisa kentut? Jadi bersyukurlah kalau masih bisa kentut.
Seperti
dikutip dari Digg, ada 8 hal yang bisa memicu seseorang sering
kentut.
1. Naik pesawat.
Saat
berada di lingkungan bertekanan udara rendah, gas yang terperangkap dalam tubuh
akan terdorong ke luar sehingga Anda cenderung ingin kentut.
2. Gigi palsu yang dipasang tidak
benar.
Jika Anda punya gigi palsu tapi pemasangannya kurang pas, maka
akan banyak udara yang terjebak di sela-sela gigi. Lalu ketika menelan, udara
akan ikut masuk ke dalam tubuh dan memungkinkan terjadinya kentut.
3. Anoreksia.
Ketika tidak ada makanan yang
masuk ke dalam perut, lama kelamaan usus bisa mengecil. Tak hanya gas yang
terperangkap di dalamnya, tapi juga bakteri. Alhasil, orang anoreksia cenderung
mengeluarkan gas (kentut) yang bau.
4.
Makan permen karet.
Semakin banyak mengunyah permen karet, semakin
banyak pula gas yang berada di mulut. Selain itu pemanis buatan yang ada di
permen karet biasanya sulit dicerna tubuh sehingga menimbulkan gas.
5. Mengisap ganja.
Sama halnya dengan
mengunyah permen karet, mengisap ganja juga bisa memicu kentut karena banyak
udara yang akan masuk melalui kegiatan inhalasi.
6. Minum bir.
Bir bisa memicu pengeluaran
gas dari 3 faktor, yaitu air, karbonasi dan alkohol.
7. Kanker.
Punya penyakit kanker, terutama
kanker perut dan usus besar biasanya bisa menyebabkan pengeluaran gas atau
kentut yang terus menerus.
8. Konstipasi
(Sembelit).
Meskipun terjadi penghambatan akibat konstipasi, tapi gas
akan selalu mencari cara untuk keluar. Akan ada ruang kecil untuk gas keluar
dari perut dan baunya akan lebih menyengat.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan Dikomentari :)